Campursari Blitarian. Blog ini dibangun untuk berbagi ilmu, berita sekaligus ajang sambung rasa mengenai dunia musik campursari. Blog ini kami persembahkan kepada para pecinta musik campursari di seluruh dunia, untuk yang tua dan yang muda. Mari kita angkat nilai dan pamor musik campursari di mata dunia.

Jumat, 25 April 2014

Sosmas PLPBK, dari Ledang, Pentas Seni hingga Campursari



Lega rasanya ketika malam tadi, Rabu, 29 Januari 2014, kegiatan Sosialisasi Massal (Sosmas) Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar berjalan dengan sukses sesuai harapan. Sebab sebelumnya, mulai sore hari hingga acara akan dimulai, hujan deras terus turun. Sehingga, muncul kekhawatiran panitia bahwa acara Sosmas hanya dihadiri oleh sedikit undangan.
Namun, Alhamdulillah, berkat doa dari banyak orang, setengah jam sebelum acara dimulai, cuaca sudah mulai terang. Tamu undangan pun mulai berdatangan. Bapak-bapak, ibu-ibu, kakek-kakek, nenek-nenek, bahkan anak-anak dan balita ikut datang ke halaman TK Dharma Wanita—yang berada di kawasan prioritas PLPBK. Semuanya hendak mengikuti acara Sosmas PLPBK PNPM Mandiri Perkotaan.
Spanduk pemberitahuan Sosmas
Kegiatan Sosmas dilaksanakan dengan menampilkan hiburan pentas seni dan campursari. Mengusung tema “Dengan PLPBK mewujudkan Desa Kendalrejo kawasan yang tertata rapi, sehat dan asri”. Kegiatan ini mampu memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat Desa Kendalrejo, terutama masyarakat miskin yang berada di lokasi kawasan PLPBK.
“Warga pasti akan senang jika pada saat sosialisasi nanti ditampilkan kegiatan pentas seni dan campursari,” begitu kata Koordinator BKM Mandiri Desa Kendalrejo Subiantoro. Menurutnya, sudah lama sekali masyarakat haus hiburan. “Apalagi kalau nanti pentas seni dan campursari dilaksanakan di kawasan PLPBK, pasti masyarakat akan terhibur,” lanjut Subiantoro.
Benar apa yang disampaikan oleh Koordinator BKM itu. Yang penting adalah memberikan hiburan kepada masyarakat. Baru setelah itu disentuh hati mereka agar ikut peduli dan berpartisipasi dalam kegiatan PLPBK nantinya.
Ada sesuatu yang menarik atas keberhasilan pelaksanaan Sosmas tersebut. Pertama, kegiatan Sosmas PLPBK sendiri dikemas dalam sebuah acara pentas seni dan campursari yang merupakan kesenian merakyat dan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya. Ini dapat dilihat saat berlangsungnya acara. Banyak penonton datang, dan kebanyakan dari mereka adalah warga miskin sekitar.
Pasar dadakan di lokasi SosmasPenonton menikmati hiburan Campursari 
Kedua, dengan kemasan pentas seni dan campusari muncul “pasar dadakan”. Di sepanjang jalan banyak pedagang kaki lima yang berjualan, dan tentunya bisa memberikan keuntungan buat mereka.
Ketiga, kegiatan pentas seni ternyata mampu memunculkan bakat-bakat terpendam dari anak-anak yang ada di Desa Kendalrejo untuk unjuk kebolehan mereka dengan tampil di atas panggung dan ditonton oleh banyak orang.
Jalannya pelaksanaan pentas seni dan campursari diawali dengan Tarian Remo yang dibawakan oleh Dhea Choirun Nisa’, seorang anak kelas 4 SD yang sekaligus menjadi acara pembuka kegiatan Sosmas PLPBK. Selain Tari Remo, ada juga partisipasi dari TK Dharma Wanita Kendalrejo, yang menampilkan anak didiknya dengan Tari Rebana.
Partisipasi lainnya dari TK Tunas Harapan Desa Kendalrejo juga menampilkan anak didiknya dengan menarikan Tarian Payung. Ada juga Tari Candi Ayu yang dibawakan oleh dua bersaudara Dhea dan Cindy. Dan, yang tak kalah menariknya adalah penampilan Abel, bocah kelas 3 SD dengan suara emasnya yang mempu menghipnotis penonton saat menyanyikan lagu “Permata Hati”.
Abel penyanyi cilik dengan lagu
“Permata Hati”
Undangan Sosmas yg didominasi
kaum perempuan 
Benar-benar hiburan merakyat yang bisa memberikan semangat bagi warga untuk ikut mendukung program PLPBK. Selain pentas seni, penonton juga dihibur dengan orkes campursari, dimana lagu-lagu yang dibawakan oleh sang biduan sudah terasa akrab di telinga penonton. Apalagi saat lagu “Kereta Malam” didendangkan, hampir semua penonton ikut menyanyi, sehingga suasana terasa gembira dan meriah.
Tentunya jalannya kegiatan malam itu tidak hanya berisi hiburan semata. Ada satu pesan yang ingin disampaikan dalam Sosmas, yaitu bagaimana menyentuh hati masyarakat agar mereka ikut peduli dan berpartisipasi dalam kegiatan PLPBK.
Melalui Beberapa sambutan yang disampaikan oleh perangkat desa Sulaiman, Sekretaris Camat (Sekcam) Sudarwoko dan Korkot 04 PNPM Kabupaten Blitar Elok Elita mengajak masyarakat ikut mendukung pelaksanaan program PLPBK, dan menjadikan kawasan lingkungan agar terlihat bersih tertata rapi, sesuai dengan tujuan PLPBK sendiri. Yakni, mewujudkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin melalui penataan lingkungan permukiman yang teratur aman dan sehat.
Pada acara inti kegiatan sosialisasi melalui tampilan slide berjalan dalam bentuk video, Koordinator BKM Mandiri menyampaikan kepada yang hadir tentang program PLPBK, tujuan dari kegiatan PLPBK, serta rencana kegiatan yang akan dibangun di kawasan PLPBK. Termasuk di dalamnya kerelaan dan kesiapan masyarakat seandainya diminta mengorbankan tanaman, pohon kelapa, tanah, dan lain-lain guna mendukung penataan lingkungan pada saat pelaksanaan kegiatan PLPBK.
Melihat lebih dekat dalam pelaksanaan Sosmas PLPBK, ada juga satu sosok yang boleh dikatakan menjadi kunci keberhasilan Sosmas PLPBK malam itu. Siapa lagi kalau bukan Endang, yang didaulat menjadi pembawa acara sekaligus MC. Dengan kepiawaiannya, ia mampu mengajak penonton maupun undangan untuk tetap semangat mengikuti acara dan selalu mendukung kegiatan PLPBK di desanya. Dan ia juga mewanti-wanti penonton untuk tidak meninggalkan tempat sampai acara selesai, karena akan ada puluhan door prize yang diberikan oleh panitia kepada penonton dengan cara diundi.
Satu kalimat yang sering diulang oleh beliau pada saat memandu acara adalah menyampaikan visi PLPBK “Berusaha mewujudkan Desa Kendalrejo menjadi kawasan yang tertata rapi, sehat dan asri” kepada penonton. Kalimat ini sering diucapkan agar penonton selalu teringat maksud dari kegiatan PLPBK, serta mampu mengubah perilaku pada akhirnya. MC juga selalu mengajak penonton untuk bersama-sama mengucapkan yel-yel PLPBK, “Ayo Peduli. Ayo Partisipasi. Ayo Bersih.” Bak gayung bersambut, ratusan penonton pun bersama-sama mengucapkan yel-yel tersebut dengan penuh semangat.
Endang, MC yang berhasil memikat
penonton dengan gayanya
Endang mengajak penonton
ber-yel yel PLPBK
Seperti sebuah kiasan “tidak ada asap jika tidak ada api”, begitu pula dengan kemeriahan dan keberhasilan pelaksanaan Sosmas PLPBK. Semua tidak akan berjalan lancar, bahkan dapat dikatakan tidak berhasil, jika tidak ada kerjasama antara panitia, pemerintah desa dan warga sekitar. Namun, yang paling memberi kesan adalah adanya cara untuk menarik massa dengan cara membawa mobil bak terbuka yang dipasangi pengeras suara dan menyampaikan pengumuman kepada khalayak dengan cara berputar-putar (ledang) di sekitar desa, bahkan lintas desa, seraya menyebarkan brosur/selebaran yang berisi informasi kegiatan Sosmas PLPBK dengan hiburan pentas seni dan campur sari. Cara ini terbukti efektif menarik massa untuk bisa hadir dalam kegiatan malam itu.
Dari ledang, pentas seni dan campursari—tiga kata yang banyak memberi andil dalam kemeriahan dan kesuksesan kegiatan Sosmas PLPBK. Dengan ledang penonton dari desa maupun luar desa mendapatkan informasi tentang kegiatan Sosmas PLPBK yang diadakan di Desa Kendalrejo, dengan menampilkan hiburan pentas seni dan campursari. Sedangkan pentas seni sendiri mampu menampilkan bakat dari anak-anak desa dalam bidang kesenian, yang tentunya disaksikan banyak orang. Ini bisa membuat bangga orang tua mereka—yang bisa jadi dari golongan warga miskin. Pun demikian dengan campursari. Warga dewasa maupun orang tua bisa terhibur dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh biduan setelah sekian lama tidak pernah memperoleh hiburan gratis.
Akhirnya tepat pukul 11 malam, duet penyanyi campursari dengan lagu “Perahu Layar” mengakhiri rangkaian acara Sosmas PLPBK. Kesetiaan penonton yang didominasi oleh ibu-ibu menjadi optimisme bahwa program PLPBK akan diterima oleh masyarakat. Bisa jadi dari kaum perempuan inilah, program PLPBK akan cepat menyebar dan diketahui oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan sasaran program PLPBK.
Sarana media Sosmas lewat Ledang 
Sosmas dimulai pukul 7 malam berakhir di jam 11 malam. Satu persatu penonton meninggalkan tempat dan pulang ke rumah masing-masing. Semoga esok hari dan pada kegiatan berikutnya, harapan untuk mewujudkan Desa Kendalrejo menjadi kawasan yang tertata rapi, sehat dan asri, benar-benar terbukti. Ini adalah mimpi bagi masyarakat Kendalrejo pada umumnya, dan masyarakat miskin khususnya.
Bisa jadi masyarakat sudah tidak sabar untuk melihat wujud nyata dari pelaksanaan PLPBK. Dimana lingkungan yang selama ini terlihat kumuh, tidak ada saluran air, rumah yang kondisi sudah tidak layak huni, warga miskin yang tidak memiliki jamban pribadi, penerangan jalan di sekitar lingkungan yang gelap, kondisi kiri-kanan jalan tidak tertata rapi, kurangnya ruang terbuka hijau untuk tempat belajar anak-anak, semua akan disulap menjadi kawasan yang tertata rapi, sehat dan asri kelak.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan kepada warga desa Kendalrejo atas keramahan yang diberikan kepada penonton yang hadir selama kegiatan Sosmas program PLPBK. Semoga keramahan dan kebaikan yang diberikan, mampu mendukung suksesnya pelaksanaan program PLPBK. Dan mohon doa restu agar pelaksanaan program PLPBK di Desa Kendalrejo dapat berjalan dengan baik dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat miskin di lokasi sasaran.
Mari bersama kita teriakkan yel-yel untuk PLPBK Desa Kendalrejo, Kec. Srengat, “Ayo Peduli! Ayo Partisipasi! Ayo Bersih!” [Jatim] 


Sumber: http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=6422&catid=3&



Tidak ada komentar:

Posting Komentar