Campursari Blitarian. Blog ini dibangun untuk berbagi ilmu, berita sekaligus ajang sambung rasa mengenai dunia musik campursari. Blog ini kami persembahkan kepada para pecinta musik campursari di seluruh dunia, untuk yang tua dan yang muda. Mari kita angkat nilai dan pamor musik campursari di mata dunia.

Sabtu, 19 April 2014

Kita Butuh Revolusi Campursari 'Melawan' Metallica

Haris RuslyOleh: Haris Rusly (Petisi 28)

Semasa masih di duduk di bangku SMP, aku pernah diceritakan tentang kehadiran Pemimpin Revolusi Bung Karno di Kota Tidore. Ketika itu, nama Bung Karno sangat harum dan dicintai rakyat di sana, karena selain sebagai pejuang dan proklamator kemerdekaan Indonesia, Bung Karno juga mengangkat Tarian Lenso ke tingkat nasional.

Tarian Lenso pernah ditarikan Mbak Megawati di Istana Negara, bahkan sering dipentaskan oleh Bung Karno saat acara-acara kenegaraan. Tarian Lenso adalah tarian muda-mudi daerah Tidore dan Ternate.

Ki Hajar Dewantara dan Soepomo juga pernah menjadi penari tarian tradisional Jawa di Paris saat studi di negeri Belanda.

Pencapaian tertinggi bangsa kita di bidang kebudayaan yang patut dibanggakan adalah kita berhasil menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia,  pada Sumpah Pemuda 1928.

Bandingkan dengan negara sebesar Amerika, tapi bahasa nasionalnya adalah bahasa Inggris. Amerika Serikat adalah sebuah negara besar tanpa kepribadian nasional.

Di dalam seni dan kebudayaan terletak jati diri dan kepribadian sebuah bangsa yg ditempa oleh dealektika sejarah ratusan bahkan ribuan tahun. Kebudayaan adalah diri kita.

"Begitu pentingnya seni dan kebudayaan nasional untuk membangkitkan rasa percaya diri & mempersatukan sebuah bangsa. Tentu, kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa hanya mucul, jika kita bangga dengan apa yg ada pada diri kita".

Karena itu, kita menyambut baik setiap usaha yang dilakukan oleh setiap warga bangsa untuk melestarikan seni & kebudayaan nasional. Kita menyambut penuh apresiasi pentas Sri Mimpi Indonesia karya sang maestro seni Guruh Sukarno Putra, yang digelar tanggal 1 September 2013.

Kita butuh revolusi Campursari yang dipimpin Ki Enthus untuk membangkitkan seni dan kebudayaan nasional menghadapi penetrasi mazhab Metallica danGangnam Style yang digemari pejabat, bahkan konon konser Metallica ditonton tiga orang Gubernur kita.


Sumber: http://pesatnews.com/read/2013/08/31/34053/kita-butuh-revolusi-campursari-melawan-metallica-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar