Campursari Blitarian. Blog ini dibangun untuk berbagi ilmu, berita sekaligus ajang sambung rasa mengenai dunia musik campursari. Blog ini kami persembahkan kepada para pecinta musik campursari di seluruh dunia, untuk yang tua dan yang muda. Mari kita angkat nilai dan pamor musik campursari di mata dunia.

Sabtu, 12 April 2014

Musik Campursari dan Masyarakat

Musik campursari pernah tumbuh bagai cendawan di musim hujan, namun kini bagai di telan bumi. Beberapa tahun silam musik campursari sempat menjadi fenomena di belantika musik Indonesia, setelah mendapat sentuhan dari Manthous. Sementara itu para pengelola grup campursari saat ini mengeluh karena setiap kali pementasan selalu diganggu oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan masyarakat mulai enggan menanggap kesenian ini.

Adanya penggabungan seni tradisi dan modern pada pertengahan tahun 1990-an merupakan simbolisasi pertemuan barat dan timur dalam hal sistem tangga nadanya Lahirnya musik campursari oleh Manthous memunculkan daya pesona, menjadi magnet bagi pecinta dan pelaku musik untuk mengapresiasinya, serta mendorong tumbuhnya grup-grup musik campursari tidak hanya di lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta. Campursari mengenal empat kategori jenis musik yaitu pelog dan slendro yang merupakan aransemen dalam musik karawitan, serta mayor minor dalam musik keroncong atau pop. Aransemen seperti itu membuat campursari lebih fleksibel, bisa mengaransemen musik tradisional dan modern sehingga musik campursari banyak digemari masyarakat dari tingkatan masyarakat daerah sampai masyarakat kota.

Musik campursari mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama di daerah Jawa. Sebagai contoh, perkembangan kesenian campursari di wilayah Jawa Timur ditandai dengan sering ditayangkannya kesenian tersebut di televisi maupun media elektronik lainnya, setiap orang yang memiliki hajat nikahan anaknya juga banyak memanfaatkan seni hiburan gamelan plus dangdut ini. Jenis musik ini diakui sangat erat sekali dengan telinga masyarakat Jawa Timur karena jenis musiknya bisa dipadu antara lagu-lagu keroncong, langgam, pop, barat dan dangdut.

Seni campursari menurut sejumlah tokoh seni di Jawa timur, merupakan perpaduan nada pentatonis dan diatonis yang dipadukan dengan alat musik tradisional gamelan dan seperangkat alat musik band. Musik campursari merupakan bentuk akulturasi dari Keroncong dan musik gamelan Jawa. Menurut Didi Kempot, musik campursari tidak hanya terkenal di Jawa namun juga telah dikenal di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Kemunculan campursari sempat memunculkan kontroversi di kalangan seniman, karena dianggap menurunkan suatu tradisi yang terkandung di dalam gamelan sebagai musik istana. Kendati muncul pro kontra terhadap kemurnian aliran musik ini, namun semua pihak sepakat dan memahami bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa. Selain itu muncul pula kontroversi ketika adanya campursari dalam pergelaran wayang. Banyak dalang yang menentang adanya musik campursari dalam wayang.

Banyak musisi campursari mengatakan bahwa jenis musik ini sedang mengalami stagnasi. Pada akhir dekade 90-an, Manthous yang merupakan maestro musik campursari menjelaskan bahwa penggabungan unsur pentatonis dan diatonis dalam musik campursari tidak asal campur. Musisi campursari dituntut untuk memiliki kreativitas untuk mencari lagu yang benar-benar dapat dicampursarikan. Penggarapan karya dan penyajian campursari yang asal-asalan dan mengabaikan nilai adiluhung justru akan menjerumuskan musik campursari ke jurang degradasi keadiluhungan seni tradisi.
Ada kalangan yang berpendapat bahwa campursari adalah suatu kreasi dan inovasi, musik ini bersifat universal yang bisa menampilkan dan memadukan berbagai jenis lagu. Pada perkembangannya musik campursari sudah tumbuh dan terus berkembang dengan berbagai inovasinya. Perpaduan yang harmonis akan mendatangkan estetika keindahan, keselarasan yang bermanfaat bagi manusia banyak. 

Seperti halnya manusia dalam bergaul, bekerja dan dalam kehidupannya itu perlu nuansa keharmonisan antar sesama, perpaduan dan toleransi yang mana semua itu juga akan mendatangkan suatu keindahan hidup yang bermanfaat bagi sesama.

Penasehat ACSI (Asosiasi Campursari Indonesia) mengatakan bahwa kendala terbesar yang dihadapi pelaku musik campursari, sebagian besar datang dari dalam diri mereka sendiri :
1. Masih belum berkembangnya jiwa enterpreneur.
2. Etos kerja yang belum beradaptasi dengan watak industri hiburan.
3. Kesadaran komunikasi untuk memenuhi kebutuhan publik dan promosi masih sangat terbatas.

Sebagian besar kelompok campursari diciptakan untuk sarana komunikasi sosial untuk menjaga kerapatan kultural dalam lingkungan sosial bukan untuk tujuan komersial.
Menurut Didi Kempot, berkibarnya musik campursari pada tahun 1990-an menjadi tonggak sejarah kebangkitan musik lagu-lagu Jawa. Sekitar 15-20 tahun yang lalu, hampir semua kecamatan khususnya DIY ada grup campursari. Bahkan jenis-jenis kesenian lain juga terkena wabah campursari, seperti ketoprak campursari, jatilan campursari, angguk campursari, lengger campursari dan lain-lain. Rencana untuk mempatenkan campursari sebenarnya sudah ada, namun belum juga terealisir karena adanya keterbatasan dana.

Beberapa pesinden hengkang dari dunia pewayangan dan beralih profesi menjadi penyanyi campursari, hal itu disebabkan beberapa alasan:
1. Ada kebebasan berekspresi yang didapat dalam sajian musik campursari.
2. Posisi tawar seorang penyanyi campursari ternyata secara umum rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan ketika menjadi pesinden.
3. Menjadi penyanyi campursari tidak harus ikut dalam permainan wayang atau klenengan semalam suntuk, melainkan cukup satu atau dua jam dan sehari bisa berpindah tempat sampai dua atau tiga lokasi.
4. Menjadi pesinden, busana atau kostum sangat terpaku dalam bingkai konvensional, sedangkan menjadi penyanyi campursari bisa tampil dengan mode trendy seperti selebritis.

Campursari memang sedang mencari bentuk baku, campursari adalah musik hybrida hasil perkawinan silang antara musik Barat dan dan musik tradisional Indonesia. Ada baiknya kita memerhatikan Rumusan Ki Hajar Dewantara tentang kebudayaan :
1. Lahir, tumbuh, berkembang, berbuah, sakit, tua, mundur dan akhirnya mati.
2. Kawin dan berketurunan, kumpul tak bersatu, berasimilasi, manunggal melahirkan bentuk baru.
3. Mengalami seleksi, yang kuat akan hidup, yang lemah akan mati.
4. Menyesuaikan dengan alam (kodrat) dan zaman (masyarakat).

Mengacu hal tersebut, campursari masuk kategori nomor dua yaitu kawin dan berketurunan, manunggal melahirkan bentuk baru. Sebuah musik yang mampu mengusung suatu etnisitas, mampu diterima oleh masyarakat luas tanpa menghapus identitas dari masyarakat pemilik musik itu sendiri.

Campursari bisa diterima kalangan muda, namun harus pintar mencari celah untuk bisa diterima oleh semua kalangan. Campursari ini masih dianggap sebagai musik kelas menengah kw bawah, karena kelas menengah kebawahlah yang menjadi pendukung jenis kesenian ini. . Memang bagaimanapun sebuah inovasi tidak dapat terlepas dari pro dan kontra. Menurut Manthous, musik campursari ditemukan melalui perjalanan panjang dan tahapan-tahapan untuk mematangkan jenis baru musik tersebut.

Meskipun campursari merupakan gabungan unsur pentatonis dan diatonis, campursari bukanlah langgam, bukan keroncong, bukan karawitan, bukan dangdut dan juga bukan musik pop. Musik campursari adalah campursari, sekaligus fenomena yang sedang berkembang seiring perkembangan pola pikir masyarakat dari kultur agraris menuju pola pikir industri. Jika semua musisi di Indonesia mau untuk menciptakan musik etnik sudah tentu setiap daerah akan punya musik asli.

Sejak tanggal 5 Desember 2007 oleh Bapak Agung Laksono (Ketua DPR RI) bertempat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) telah dideklarasikan Paguyuban Campursari Indonesia (Pancasindo) sebagai wadah kumpulan campursari Indonesia, dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal lain agar seni campursari ini jangan diklaim oleh negara lain (Malaysia).

Sumber : http://id-id.facebook.com/notes/campursari/riwayat-musik-campursari-tradisi-dan-inovasi/414809736638

2 komentar:

  1. Numpang promo gan,
    sya melayani jual beli & reparasi panggilan semua jenis alat musik...
    Update : Sampling & pemasangan Expantion format YEP untuk musik dangdut,langgam campursari,gending,tayub dll,wav gamelan perunggu,perkusi,electrik dll dg midi style song terbaru...
    lebih lengkapnya silahkan agan-agan kunjungi website rikimusik.com
    atau hub : 087882652111 / 085890582223 Pin : 799F93BC

    BalasHapus
  2. GAMES KARTU ONLINE TERBESAR DI ASIA
    - JURAGANQQ -
    MENYEDIAKAN 7 PERMAINAN KARTU TERFAVORIT
    BANDAR Q | DOMINO 99 | ADU Q | BANDAR POKER | POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG
    GABUNG SEKARANG
    MEMBERIKAN BONUS TERBESAR !!
    - CASHBACK 0.3%
    - REFFERAL 15%
    - JACKPOT !!
    - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RacB
    - BEST SERVER FOR GAMBLING NO ROBOT !
    - PLAYER VS PLAYER
    - FAST PROSES !
    - CS ONLINE 24 JAM
    JuraganQQ

    BalasHapus